Darihasil didikan Tuan Guru Bangil, banyak murid yang akhirnya menjadi alim ulama terkemuka. Di antaranya adalah Syekh Muhammad Zaini Abdul Ghani al-Banjari (Abah Guru Sekumpul), KH Abdurrahim, KH Abdul Mu'thi, dan KH Khairan. Selain itu, nama-nama lain juga muncul dari pendidikan di Pesantren Datuk Kalampayan. Segenappengurus @ulama.nusantara turut berbela sungkawa yang mendalam atas berpulangnya Tuan Guru K.H. Muhammad Muhsin Al-Banjari, Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah. Beliau juga termasuk salah satu murid dari Abah Guru Sekumpul. Semoga semua amal beliau diterima olehNya dan ditempatkan di surgaNya."tulis akun tersebut. *** Editor: Harviyanto Diceritakansewaktu Guru Sekumpul r.a masih Balita, Beliau sering disenandungkan atau ditimang2 dengan kalimat-kalimat TAUHID oleh nenek SALBIYAH rahmatulloh 'alaiha. Dalam Manaqib oleh Guru Ridwan Kapuh diinformasikan bahwa nenek SALBIYAH ini mengetahui bahwa cucu Beliau ini seorang WALIYULLOH. Siapakah gerangan TuanGuru Muhammad Zaini (Guru Sekumpul) Hari Rabu, 23 Oktober 2019/24 Shofar 1441 H adalah hari Rabu terakhir di bulan Shofar atau yang biasa kita sebut hari Arba’ Mustamir. Sebagaimana Alfaqir dapat dari beberapa orang Guru, diantaranya Guru Sekumpul, Guru Zakaria Kelayan dan Guru Qubah (Guru Munawwar) Kampung Melayu Martapura dan AmalanJodoh Guru Sekumpul - Amalan dari GURU SEKUMPUL agar Harta Banyak Barokah dan - Beliau ini setiap tahunnya selalu saja dapat undangan raja saudi untuk berhaji ke tanah suci mekkah dalam kurun waktu sejak tahun 2000 sampai tahun 2015. paten104i. Rabu, 18 Agustus 2021. WasiatTuan Guru Ada tiga belas wasiat yang ditinggalkan oleh Tuan Guru Sekumpul untuk perbaikan umat di masa depan. Ketiga belas wasiat itu adalah : Selalu berpegang teguh pada ajaran Allah swt. Menghormati serta menjunjung tinggi kedua orang tua serta para alim ulama Berbaik sangka terhadap sesama muslim Murah hati Murah harta Manis w6xn. Guru Sekumpul Index A-Z 7 Amalan Malam Nisfu Sya'ban Menurut Guru Sekumpul, Ustadz Abdul Somad Beber Urutan Ibadahnya Malam Nifsu Syaban 2023 jatuh hari ini 7 Maret 2023. Simak 7 Amalan Khusus Malam Nisfu Sya'ban menurut Guru Sekumpul. Simak juga Ustadz Abdul Somad. Selasa, 7 Maret 2023 Minggu 29 Januari 2023 Haul Guru Sekumpul di Musala Ar-Raudhah, Terbuka Untuk Umum Haul Ke 18 KH Zaini Bin Abdul Ghani atau Guru Sekumpul akan diselenggarakan di Musala Ar Raudah Sekumpul, Minggu 29 Januari 2023. Jumat, 27 Januari 2023 Haul Guru Sekumpul 2023, Ketua DPRD Kalsel Siapkan Ribuan Paket Makan dan 500 Liter BBM Gratis Ketua DPRD Provinsi Kalsel, Supian HK turut berpartisipasi menyambut Haul Guru Sekumpul 2023. Ia menyiapkan ribuan paket makan dan BBM gratis Rabu, 25 Januari 2023 Dukung Kelancaran Haul Guru Sekumpul 2023, 600 an Personel Polri Bakal Diterjunkan Polri akan menurunkan 600 an personel dalam rangka mengamankan jalannya Haul ke-18 Guru Sekumpul di kediaman Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor Kamis, 19 Januari 2023 Dukung Kelancaran Haul Guru Sekumpul 2023, DKISP Banjar Usulkan Pemasangan CCTV Demi kelancaran pelaksanaan Haul ke-18 Guru Sekumpul, diperlukan sarana pendukung internet dan kamera CCTV Rabu, 18 Januari 2023 Perluas Areal Haul ke-18 Guru Sekumpul, Panitia Bangun Panggung Kayu Berkapasitas 300 Jemaah Persiapan Haul ke-18 Guru Sekumpul atau KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani di Kediaman Gubernur Kalsel di Kampung Keramat Martapura terus digeber Selasa, 10 Januari 2023 Rakor Haul ke-18 Guru Sekumpul, Sekdaprov Wanti-wanti Jangan Ada Spanduk dan Umbul-umbul Politik Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar menegaskan bahwa tidak boleh ada spanduk politis pada saat pelaksanaan haul ke-18 Guru Sekumpul Senin, 9 Januari 2023 Dishub Kalsel Pasang 75 PJU di Trikora Banjarbaru, Target Rampung Sebelum Haul Guru Sekumpul Dinas Perhubungan Dishub Kalsel akan memasang 75 penerangan jalan umum PJU di kawasan Jalan Trikora Banjarbaru Jumat, 6 Januari 2023 Masuk Tahap Lelang, Pembangunan Masjid Guru Sekumpul di Setdaprov Kalsel Diimulai November Pertengahan November 2022 ini Pemprov Kalsel akan menggelar peletakkan batu pertama masjid Guru Sekumpul Jumat, 28 Oktober 2022 Wisata Religi Kalsel Melihat dari Dekat Tempat Guru Sekumpul Beristirahat Disela Berburu Di desa Tungkaran, juga ada lokasi wisata religi yakni tempat Guru Sekumpul atau KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani beristirahat saat berburu burung Rabu, 13 Juli 2022 Sekumpul Martapura Semakin Ramai, Peziarah Lakukan Prosesi Ziarah di Luar Tembok Kubah Peziarah di kawasan wisata religi Sekumpul, Gang Taufik, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar padati Sekumpul Jumat, 20 Mei 2022 Haul ke-17 Guru Sekumpul di Tabalong, Belasan Rest Area Disiapkan Belasan rest area disiapkan menjelang pelaksanaan Haul ke-17 Guru Sekumpul di Tabalong yang berlangsung di di Masjid Jami Nurul Anwar Agung Jumat, 11 Februari 2022 Haul Ke-17 Guru Sekumpul di Tapin, Sekda Pemda Sangat Mendukung Sukses di HSU, Haul ke-17 Guru Sekumpul juga bakal digelar di di Masjid Darussalam, Cangkring, Rantau Selasa, 8 Februari 2022 VIDEO - Warung Makan Gratis Disiapkan Sambut Jemaah Haul ke-17 Guru Sekumpul di HSU Warung makan gratis disediakan oleh warga di Sepanjang jalan menuju Desa Kembang Kuning untuk menyambut jemaah Haul ke-17 Guru Sekumpul Jumat, 4 Februari 2022 VIDEO Persiapan Posko Haul ke-17 Guru Sekumpul di HSU Persiapan terus dilakukan warga menjelang berlangsungnya Haul ke-17 Guru Sekumpul di HSU Kamis, 3 Februari 2022 Ini Profil Ulama Besar Kalsel KH Ahmad Riduan Basri atau Guru Kapuh Guru Kapuh Wafat. Tuan Guru KH Ahmad Riduan Baseri atau Guru Kapuh bernama lengkap Muhammad Riduan, lahir di Desa Kapuh, Kabupaten HSS, 7 Januari 1965 Rabu, 11 Agustus 2021 Istri Almarhum Guru Sekumpul, Hj Juwairiyah Dimakamkan Dekat Suami dan Mertua Perempuan Istri almarhum Guru Sukumpul, Hj Juwairiyah akan dimakamkan berdekatan dengan sang suami di Komplek Arraudah Sekumpul, Martapura, Kabupaten Banjar, Pr Selasa, 3 Agustus 2021 Istri Almarhum Guru Sekumpul Hj Juwairiyah Wafat, Warga Terus Berdatangan Takziah Istri almarhum Guru Sukumpul, Hj Juwairiyah meninggal dunia. Hj Juwairiyah wafat dalam usia 66 tahun. Duka cita menyelimuti kawasan Komplek Arraudah, Selasa, 3 Agustus 2021 VIDEO Warga Kotabaru Gotong Royong, Gelar Haul Guru Sekumpul dengan Sederhana Warga Jalan Sukmaraga, Gang Nelayan, RT 09, Kelurahan Kotabaru Tengah, Kecamatan Pulaulaut Sigam bergotong royong untuk persiapan haul Guru Sekumpul Minggu, 21 Februari 2021 Video Makam Guru Sekumpul di Martapura Masih Ditutup, Peziarah Tetap Datang ke Kubah Kawasan kubah makam tuan guru Sekumpul atau KH Muhammad Zaini Ghani tetap didatangi peziarah meski masih ditutup untuk masyarakat umum. Kamis, 18 Februari 2021 1 2 3 4 Next Last › – Tuan Guru Sekumpul adalah ulama kharismatik yang memiliki nama asli Tuan Guru Haji Muhammad Zaini Abdul Gani. Beliau adalah pemimpin tarekat Samaniyah, mubaligh dan penulis kitab. Ia dilahirkan pada 1942 di desa Dalam Pagar, Kecamatan Martapura Timur, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Ayahnya bernama Abdul Ghani bin H. Abdul Manaf dan ibunya bernama Hj. Masliah binti H. Mulya. Ia merupakan keturunan kedelapan dari ulama besar Banjar, Syeikh Muhammad Arsyad Guru lahir dengan nama Ahmad Qusyairi. Setelah lahir ia dan keluarganya pindah ke Kmapung Keraton, Martapura. Qusyairi kecil selalu didampingi oleh ayahnya dan neneknya yang bernama Salbiyah untuk belajar Al-Qur’an dan ajaran-ajaran luhur keislaman. Sejak kecil beliau selalu diajarkan untuk mencintai ulama. Di usia 7 tahun beliau sudah menghafal Al-Qur’an, dan di usia 9 tahun, beliau sudah hafal Tafsir al-Jalalain, tafsir Al-Qur’an yang dikarang oleh dua ulama besar asal Mesir, Jalaluddin al-mahalli dan kecil memulai pendidikan formalnya pada tahun 1949 di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam, Martapura yang kemudian melanjutkan ke tingkat Tsanawiyah. Di masa sekolah inilah namanya berubah menjadi Muhammad Zaini. Setelah lulus Madrasah Tsanawiyah, ia terus melanjutkan pemburuan ilmunya ke banyak alim ulama rujukan umat di zamannya ke berbagai muda kemudian berangkat ke Makkah untuk belajar agama kepada beberapa ulama terkenal di sana. Adapun para ulama yang menjadi gurunya antara lain Kyai Falak Bogor, Syeikh Yasin bin Isa al-Fadani ulama asal Padang yang berdomisili di Makkah, Syeikh Hasan al-Masya tokoh ulama yang juga tinggal di Makkah, Syeikh Ismail al-Yamani Tokoh ulama yang berasal dari Yaman dan tinggal di Makkah, Syeikh Abdul Qadir al-Baar. Syeikh Ali Junaidi bin Qadhi Muhammad Amin bin Mufti Jamaludin bin Syeikh Muhammad Arsyad al-Banjari, Syeikh Tuan Guru Muhammad Syarwani Abda, dan al-Allamah Syeikh Muhammad Amin belajar di Makkah pada 1970, beliau membuka sendiri pengajian di rumahnya, di Kampung Keraton. Awalnya yang diajarkan adalah nahwu sharaf, namun seiring berjalannya waktu karena yang hadir semakin beragam, maka beliau mulai menggantinya dengan Simtudduror dan Maulid al-Barzanji lalu membaca beraneka macam kitab. Dan jumlah muridnyna semakin bertambah dari hari ke hari. Di tahun 1990-an, beliau memindahkan pengajiannya ke Desa Sekumpul, disana beliau merintis pembangunan musholla Ar-Raudhah. Pengajian terus dilakukan sejak 1990-an hingga wafatnya beliau di tahun 2005. Dari sinilah panggilan Tuan Guru Sekumpul didapatnya. Tuan Guru Sekumpul merupakan perintis dari pembacaan Maulid Simtud-Durar atau yang biasa dikenal dengan sebutan Maulid Habsyi di Kalimantan. Ia juga termasuk seorang Tuan Guru yang memperhatikan kesejahteraan jamaahnya. Pada waktu-waktu tertentu, ia mengundang dokter-dokter spesialis untuk memberikan penyuluhan kesehatan sebelum pengajian dimulai, seperti spesialis jantung, paru-paru, THT, mata, ginjal dan penyakit meluar maupun penyakit dalam. Selain kesehatan, ia juga sangat peduli terhadap kebersihan. Ia juga tidak segan-segan mengeluarkan hartanya untuk memberi konsumsi bagi para Guru Sekumpul adalah satu-satunya ulama di Indonesia yang diperbolehkan untuk membaiat Tarekat Sammaniyah. Oleh karena itu, banyak jamahnya yang datang kepadanya, bahkan dari luar Kalimantan, seperti Jawa dan luar negeri untuk mengambil baiat tersebut. Murid-murid yang mengikuti pengajiannya tidak kurang dari puluhan ribu orang yang datang dari berbagai penjuru daerah Kalimantan Selatan dan terlihat dari majelis pengajiannya yang dikunjungi oleh puluhan ribu kaum muslimin pada setiap hari kamis sore sampai malam jum’at dan hari ahad sore sampai malam senin. Adapun pada hari sabtu pagi, khusus disediakan untuk ibu-ibu kaum muslimat. Tuan Guru Sekumpul tidak hanya terpandang sebagai seorang ulama yang pandai dalam berdakwah secara lisan, tetapi juga banyak menghasilkan karya yang semuanya berbahasa Arab. Beberapa karyanya adalah Risalah Mubarakah, Manakib Asy-syeikh Muhammad Samman al-Madani Keajaiban di luar nalar Tuan Guru Tuan Guru Sekumpul juga dikenal karena karamahnya. Misalnya, beliau dikenal sudah memiliki kemmapuan kasyah hissi sejak usia 10 tahun, yaitu mendengar apa yang ada di dalam atau yang di tutupi bahwa masyarakat pernah mengadu kepada beliau karena kemarau yang melanda dan hujan yang tidak kunjung turun. Lalu beliau menggoyangkan pohon pisang beberapa kali dan kemudian turunlah hujan. Kisah lain menceritakan waktu beliau masih memberikan pengajian di Kampung Keraton, ia sedang bercerita tentang kesalihan ulama-ulama dan sampailah pada cerita buah rambutan. Ia lalu memasukkan tangannya ke dalam sakunya dan keluarlah buah rambutan, padahal saat itu belum memasuki musim buah beliau menegaskan bahwa karamah terbaik adalah istiqomah di jalan Allah swt. Karena itu, beliau menasihati agar jangan tertipu dengan keanehan-keanehan dan berfikir untuk mengamalkan wirid atau ibadah tertentu agar memiliki karmah tersebut. Karena hakikatnya, karamah itu anugrah, bukan Tuan GuruAda tiga belas wasiat yang ditinggalkan oleh Tuan Guru Sekumpul untuk perbaikan umat di masa depan. Ketiga belas wasiat itu adalah Selalu berpegang teguh pada ajaran Allah serta menjunjung tinggi kedua orang tua serta para alim ulamaBerbaik sangka terhadap sesama muslimMurah hatiMurah hartaManis mukaJangan menyakiti hati orang lainMudah memaafkan kesalahan orang lainJangan saling bermusuhanJangan tamakSelalu yakin keselamatan itu kepada kebenaranJangan merasa lebih baik dari orang lainJangan melayani orang yang dengki kepada kita, serahkan semua kepada AllahTuan Guru Muhammad Zaini Abdul Gani meninggal pada 10 Agustus 2005 di usia 63 tahun. Ia didiagnosa mengalami gagal ginjal dan sempat dirawat ke rumah sakit Mount Elizabeth, Singapura, selama sepuluh hari.

amalan tuan guru sekumpul